Tuesday, January 31, 2023

Wakili Danramil 411-07/SB, Serda Sujoko Haryono Hadiri Upacara Pitra Yadnya Pandita Sri Mpu Jaya Wicaksara


Media Center Kodim 0411/KM

Babinsa Koramil 411-07/SB Kodim 0411/KM Serda Sujoko Haryono mewakili Danramil Kapten Inf Sapji menghadiri Upacara Pitra Yadnya (Ngaben) Sedo Pandita Sri Mpu Jaya Wicaksara bertempat di Setra (Kuburan) Kampung Swastika Buana Kecamatan Seputih Banyak Kabupaten Lampung Tengah. Selasa (31/01/2023)

Upacara Pitra Yadnya bertujuan untuk meningkatkan kedudukan Pitara atau roh-roh leluhur yang telah meninggal sesuai dengan tingkatan yadnya tersebut dihadiri oleh Bupati Lamteng Hi. Musa Ahmad,S.Sos,.MM. Anggota DPRD Prov. Lampung Drs. I Made Bagiasa, Ketua PHDI Lamteng Drh. Ketut Suwendra,M. M., Camat Seputih Banyak Supriyanto,S.Sos., Kapolsek Seputih Banyak Iptu Candra Dinata, SH,.MH., Kasat Pol PP Lamteng Nyoman Suryana, Kapuskes Seputih Banyak dr. Beny, Kakam se Kec. Seputih Banyak, Toga, Toda dan Tomas serta sekitar 2000 orang masyarakat.


Upacara Ngaben sebagai penghormatan terakhir terhadap mendiang Ida Pandita Sri Mpu Jaya Wicaksana yang tutup usia pada umur 100 tahun dan merupakan Pemuka Agama Hindu di wilayah Kecamatan Seputih Banyak Lamteng.

Umat Hindu percaya bahwa tubuh manusia yang sudah meninggal kemudian akan dikremasi yang dikenal dengan istilah Ngaben. Ngaben itu sendiri adalah prosesi upacara pembakaran jenazah oleh masyarakat Hindu di Bali. Terdapat beberapa pendapat mengenai arti kata Ngaben. Ada yang mengatakan bahwa Ngaben berasal dari kata beya yang artinya bekal. Lalu, ada yang meyakini bahwa kata ngaben berasal dari kata ngabu atau menjadi abu. Selain itu, ada yang mengatakan bahwa ngaben artinya penyucian dengan menggunakan api. 


Upacara Ngaben merupakan upacara yang dilakukan untuk mengembalikan roh leluhur ke asalnya atau pengembalian unsur Panca Maha Bhuta kepada Tuhan/Ida Sang Hyang Widhi Wasa.

Dalam ajaran agama Hindu, jasad manusia terdiri dari badan halus (roh atau atma) dan badan kasar (fisik). Jika seseorang meninggal, yang mati hanya badan kasarnya, sedangkan rohnya tidak sehingga untuk memisahkan roh dengan badan kasarnya dan menyucikan roh tersebut perlu dilakukan upacara Ngaben. 

Bagi masyarakat Hindu Bali, Ngaben merupakan peristiwa yang sangat penting karena dengan upacara ini keluarga yang ditinggalkan dapat membebaskan roh orang yang telah meninggal dari ikatan-ikatan duniawi menuju surga dan menunggu reinkarnasi. (DL)

No comments:

Post a Comment